Isnin, 1 Mei 2017

SRIKANDI CINTAKU



Dingin malam tirai kenanganku
Menyerlahkan sekurun ingatan
Terciptalah rimba kehidupan
Percintaan dalam perjuangan

Kesetiaan sebagai bekalan
Bisikan penuh pengharapan
Tiada garis dapat memisahkan
Segalanya kudratMu Tuhan

Alam bagai mengerti
Segala yang terjadi
Embun menitis panas simpati
Pertemuan tiada awal akhir

Perutusan berdarah ku terima
Gugur kuntum di tengah halaman
Medan ini kurasakan sepi
Terpaku pilu

Ku semaikan pepohon kemboja
Yang bunganya adalah hati ku
Semadilah dalam kedamaian
Semangatku tetap bersamamu

Kan kuusung oh jenazah cinta
Semadikan nisan kasih suci
Semangatmu tetap bersamaku
Selama pasti

Debu malam meragut kenangan
Menyedarkan dari lamunanku
Percintaan dalam perjuangan
Kau abadi Srikandi Cintaku


Tatkala sedang asyik menyelesaikan kerja sekolah di meja tulisku....... tiba-tiba kedengaran lagu "Srikandi Cintaku" berkumandang.  Otakku berputar ligat.  Sejarah lama muncul kembali.  Ingatan di rumah sewa di sekitar tahun 80-an menerjah kini.

Teringat pada sahabat yang sama-sama meminati lagu ini.......  Tiap kali lagu ini tersiar di radio, pasti semuanya terhenti.  Senyap sunyi dengan khusyuknya mendengar bait-baitnya yang indah....... tapi kurang jelas.  Hinggakan payah untuk kami meneka beberapa perkataan yang dilantunkan oleh penyanyinya.

Dan kini......  tatkala lagu ini dibawa dalam versi ketuhanan oleh kumpulan Hijjaz.......  aku jadi terpukau yang amat sangat.  Lagu yang dianggap cinta kekasih itu kini tersingkap indah dan jelas memenangi hatiku.

360 darjah pusingannya.  Seakan terbalik dunia.  Menghayati lagu itu dalam versi yang amat berbeda.  Mengenang saudara kita di bumi Syria.  Dalam serba kepayahan ....... kesakitan, kepedihan, penuh penderitaan......  meruntun rasa dibuatnya.

Butiran peluru yang tak bermata.  Ledakan bom yang tak mengenal usia.  Menghancurkan segala.  Mana mungkin kita boleh tidur lena sedangkan saudara kita di sana bergelut dengan kematian demi kematian.  Kesengsaraan demi kesengsaraan.  

Andai mungkin jasad tidak upaya kita bawa ke sana, barangkali mungkin kedua belah tangan ini ditadah memohon kasih dan rahmat-NYA untuk mereka di sana.  


Tiada ulasan: